Perbandingan Manajemen
Laboratorium dan Good Laboratory Practice (GLP)
Manajemen laboratorium (laboratory
management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat
dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang
canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan
baik jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh
karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Pengelolaan laboratorium akan
berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium
didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai pengarah dan
penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang mempunyai
kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan. Bagi perguruan tinngi yang bermutu,
laboratorium menjadi bagian yang dikedepankan. Manajemen laboratorium, dalam
hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan
efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber
daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium.
Dalam manajemen Sumber Daya Manusia, terdapat
seseorang laboran yang bertugas untuk menjaga dan memelihara laboratorium dan
mengawasi jalannya praktikum atau penelitian. Kegiatan laboratorium harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu pertama mengetahui prosedur yang benar
tentang pengoperasian alat dan mampu mengoperasikan semua peralatan yang ada di
laboratorium. Ke-dua, mengetahui cara-cara penyimpanan bahan-bahan kimia sesuai
dengan MSDS (Material Safety Data Sheet). Ke-tiga, Mengetahui sumber-sumber
bahaya yang ada di laboratorium dan mampu melakukan pencegahan terhadap
terjadinya kecelakaan di laboratorium. Ke-empat, bertanggung jawab terhadap
stok peralatan dan bahan yang ada di laboratorium. Ke-lima, mampu membuat
larutan standar dan bisa melakukan pengenceran bahan.
Dalam manajemen Sarana Prasarana, terdapat penataan
laboratorium yang meliputi penataan peralatan dan bahan harus teridentifikasi secara
baik. Diantaranya adalah almari (tempat
peralatan) harus dilengkapi dengan daftar alat yang tersimpan didalamnya; setiap
wadah bahan kimia harus dilengkapi dengan label karakteristik bahan; penempatan
bahan harus terklasifikasi sesuai tingkat bahayanya dan rak penyimpanan bahan dilengkapi
dengan label tanda bahaya.
Dalam manajemen Penggunaan Laboratorium, setiap
penggunaan laboratorium baik untuk praktikum maupun penelitian harus
menyerahkan terlebih dahulu jadwal penggunaannya sehingga tidak terjadi tumpang
tindih jadwal penggunaan
Laboratorium. Selain itu pengguna laboratorium (IPA)
harus memakai peralatan laboratorium seperti jas, masker dan sarung tangan
(jika diperlukan) dan mengikuti prosedur peminjaman alat dan permintaan bahan
yang berlaku di laboratorium.
Dalam manajemen laboratorium harus terdapat struktur
organisasi laboratorium yang didalamnya masing-masing mempunyai peran dan
tanggung jawab dalam memenuhi tugasnya. Diantaranya adalah kepala laboratorium,
penanggung jawab laboratorium, dosen praktikum, teknisi/ laboran, dan asisten
laboratorium. Didalam sistem manajemen mutu laboratorium, terdapat faktor
teknis yang perlu diperhatikan yaitu sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi
dan pengalaman, kalibrasi dan perawatan peralatan laboratorium yang tepat, sistem
jaminan mutu yang sesuai, teknik pengambilan contoh uji dan metode pengujian
yang telah divalidasi, mampu telusur pengukuran dan system kalibrasi ke
standard nasional / internasional, sistem dokumentasi dan pelaporan data hasil
pengujian, sarana dan lingkungan kerja pengujian. Prinsip pengelolaan
laboratorium yaitu harus tepat guna, mendukung pembelajara, terawat, siap pakai,
tertib, sehat, dan aman (Suyanta, 2010).
Good Laboratory Prancices (GLP) adalah salah
satu sistem manajemen pengelolahan laboratorium yang mencakup secara
keseluruhan aspek teknis dan manajemen, yaitu meliputi organisasi,
fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan
pelaporan, kondisi sarana dan prasaran laboratorium. Standar Internasional GLP
merupakan sistem panduan mutu para laboran yang digunakan dalam aktivitas riset
di laboratorium. GLP diciptakan untuk menjamin mutu, konsistensi dan keandalan
data yang di akumulasikan dengan studi di laboratorium yang terdapat pada
industri-industri seperti farmasi, agrikultur, produksi pangan, kosmetika dan
lain-lain.
Laboratorium dapat menghasilkan data yang terpecaya
dengan tingkat keakurasian yang tinggi sehingga memenuhi standar persyaratan
kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium melalui konsep GLP yang menjadi
prioritas utama. Dari sisi lain GLP juga sangat terkait dengan aturan-aturan,
SOP, prosedur dan praktek di laboratorium yang yang terstandarisasi untuk
menjamin mutu dan intensistas data analitik yang dikeluarkan oleh sebuah
kegiatan pengujian dilaboratorium. Dengan demikian, upaya untuk memahami dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip GLP menjadi sangat penting terutama pagi para
pekerja di laboratoriun untuk performansi kajian lab dalam kaitannya dengan
keakuratan, kredibilitas mulai dari perencanaan, eksekusi hingga penilaian
hasil. Sehingga pada akhirnya sample yang diuji benar-benar memenuhi kriteria
pengujian yang akurat.
Good Laboratory Practice (GLP) adalah suatu cara
pengolahan laboratorium sebagai dasar generator untuk menghasilkan data yang
dapat dipercaya kebenarnnya dengan memenuhi persyaratan keselamatan dan
kesehatan. Laborataotium harus mempunyai dokumen tentang instruksi atau cara
utnuk pengambilan contoh (sampling), persiapan dan analisa bahan yang tercakup
dalam aktivitas laboratorium. Dokumen harus tersedia agar setiap peralatan dapat
dioperasikan dengan benar (Syahza, 2011).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium dengan
menggunakan sistem manajemen yang baik dan tepat. Sedangkan GLP merupakan sistem
manajemen yang digunakan dalam mengelola laboratorium, mencakup
secara keseluruhan aspek teknis dan manajemen.
Sumber
Pustaka:
Syahza,
Almasdi. 2011. Pelatihan Manajemen Pengolahan Laboratorium Ptais
Suyanta. 2010. Manajemen Oprasional Laboratorium. Jurusan
Pendidikan Kimia,
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar