Rabu, 11 November 2015

pengolahan produk minuman penyegar dari rizoma (penyegar)

PENGOLAHAN PRODUK-PRODUK MINUMAN PENYEGAR DARI RIZOMA
(Laporan Praktikum Teknologi Bahan Penyegar)



Oleh
Suci Nata Kusuma
1314051046











JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat merangsang pemakainya. Pada umumnya bahan-bahan tersebut mengandung zat perangsang yang termasuk ke dalam golongan alkaloid. Bahan penyegar yang sering dan sudah dikenal masyarakat selain teh, kopi, dan coklat adalah bahan yang berasal dari rempah rimpang (rizome) seperti jahe, kencur, kunyit, dan jeruk nipis. Rimpang menyimpan banyak alkaloid dan  minyak atsiri yang berkhasiat sebagai pengobatan dan dapat memberi kesegaran bagi pemakainya (Taslim, 2012). Salah satu pengolahan rizome untuk bahan penyegar adalah pembuatan minuman seperti jamu.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Jamu atau obat tradisional mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha pemeliharaan kesehatan masyarakat dan penggunaannya sampai sekarang semakin meningkat. Industri jamu pada saat ini berkembang cukup pesat. Rempah-rempahan seperti jahe, kunyit, temulawak, kencur, dan masih banyak jenis rempah lain yang dapat digunakan  sebagai bahan untuk membuat jamu. Jamu mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan obat yang berasal dari industri farmasi yaitu harga jamu lebih murah dan lebih sedikit efek sampingnya. Jamu yang beredar di lingkungan masyarakat umumnya adalah jamu gendongan (berbentuk cair siap minum). Minuman jamu diduga memiliki khasiat sebagai penyegar yaitu dapat menyegarkan dengan menghilangkan pegal-pegal pada tubuh, meningkatkan selera makan, dan tubuh menjadi lebih sehat (Rofiah, 2013). Minuman jamu memiliki beberapa jenis antara lain jamu beras kencur, jamu kunyit asam, jamu pahitan, jamu sinom, dan lainnya. Pada praktikum kali ini dilakukan pengolahan rizome (rimpang) untuk membuat minuman-minuman penyegar.
B.     Tujuan

·         Untuk mengetahui proses pembutan minuman penyegar dari rizoma
·         Untuk mengetahui sifat organoleptik dari beberapa minuman penyegar (jamu).

















II.                TINJAUAN PUSTAKA


A.    Rimpang Kencur

Nama latin kencur adalah Kaempferia galanga, L,  biasa digunakan untuk bumbu masakan, bumbu gado-gado dan bumbu-bumbu lainnya. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar yang tersusun berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4-12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur memiliki daging buah yang lunak dan tidak berserat, berwarna putih, dan kulit luarnya berwarna cokelat. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Rimpang kencur mengandung minyak atsiri yang pedas dan hangat rasanya. Kencur lebih sering digunakan untuk jamu tradisional. Kandungan minyak atsiri dan alkaloid yang terdapat dalam kencur bermanfaat sebagai stimulan, mengobati batuk, radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, diare, mata pegal, dan keseleo, membersihkan darah kotor, memperlancar haid, sebagai alat KB tradisional, menghilangkan lelah, dan mempercepat anak untuk bisa berjalan. Manfaat lain dari kencur adalah sebagai bahan penyegar yaitu dapat menghilangkan rasa capek setelah beraktifitas (Agustina, 2012).
Di kalangan masyarakat jawa, kencur diolah dan dicampur dengan saripatih beras menjadi minuman penyegar bernama beras kencur yang bisa menghilangakan pegal-pegal dan menyegarkan badan. Minuman ini banyak dijual dipasar tradisional dan penjajah jamu keliling. Jika menginginkan rasa dan aroma yang berbeda, tambahkan dengan bahan-bahan lain. Biasanya bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: biji kedaung, rimpang jahe, biji kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis, atau buah pala. Untuk pemanis, digunakan gula merah, dicampur gula putih atau gula batu (Permana, 2013).
B.     Rimpang Kunyit

Kunyit dengan nama latin Curcuma longa L. atau  Curcuma clomestica  dan dikenal juga dengan sebutan kunir yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pewarna, dan obat tradisional. Tanaman kunyit berdaun tunggal. Induk rimpang kunyit berbentuk bulat, silindris, membentuk rimpang – rimpang cabang yang yang banyak jumlahnya di sisi kiri dan kanan. Rimpang kunyit rasanya agak pahit dan getir dengan bau yang khas. Warna pada kunyit jingga terang atau agak kuning di bagian dalam rimpang, sedangkan kulit rimpang berwarna jingga kecoklatan.
Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri Curcumin oil yang menyebabkan warna kuning oranye. Minyak atsiri dalam rimpang kunyit tersebut memiliki kadar rata-rata 4 – 5%. Rimpang kunyit mengandung 28%  glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, vitamin C dan beberapa jenis mineral dengan kandungan kalium rata-rata yang cukup tinggi.
Kunyit mempunyai berbagai manfaat, di antaranya sebagai anti koagulan dan stimulan, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, sebagai obat cacing, sariawan, asma, diare, sakit mata, tifus, usus buntu, disentri, cacar air, amandel, KB tradisonal, penambah darah, menyembuhkan hidung yang tersumbat, mengobati sakit perut, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas pada saat haid, berak berlendir, mengobati penyakit hati (termasuk batu empedu), kencing manis (Diabetes Mellitus), campak, hepatitis, menyembuhkan gatal-gatal, eksim, gigitan serangga, bengkak di badan, rematik, memperlancar ASI,dan menghilangkan noda di wajah (flek). Kunyit lebih sering digunakan dalam bumbu-bumbu masakan, pewarna dalam makanan, salep untuk mengobati bengkak, dan jamu (Pratiwi, 2011).

Jamu kunyit asam adalah jamu tradisional warisan asli nenek moyang tanah jawa yang terbuat dari bahan dasar kunyit dan asam yang terkenal memiliki berbagai fungsi kebaikan bagi tubuh terutama bagi kecantikan wanita. Untuk pecinta jamu, kunyit asam adalah salah satu jamu favorit. Campuran manis dan asam yang menyegarkan tanpa rasa pahit dan getir seperti jamu-jamu lain membuat kunyit asam disukai. Selain rasanya enak ternyata jamu kunyit asam membuat tubuh menjadi langsing. Jamu kunyit asam biasanya juga ditambah dengan daun sirom (daun asam jawa) yang masih muda. Kandungan dari jamu kunyit asam itu sendiri ialah terdapat zat kurkumin yang sangat tinggi, selain itu juga mengandung vitamin C, minyat atsiri, protein, karbohidrat dan beberapa mineral seperti kalsium, fosfor dan zat besi. Jamu kunyit asam rasanya sangat segar dan juga dipercaya mampu menjaga badan agar tetap sehat dan mengurangi kegemukan jika diminum secara teratur. Kandungan kurkumin (warna kuning pada kunyit) efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka lambung. Minyak asirinya berkhasiat sebagai antiinflamasi.
Secara ilmiah mulai terungkap bahwa kunyit memiliki kemampuan mendorong hati supaya lebih menghasilkan empedu pemecah lemak, dan asam jawa mampu memacu denyut jantung agar peredaran darah menjadi lancar. Jadi, kombinasi kunyit dengan asam jawa akan lebih mempermudah proses metabolisme tubuh (peredaran darah lancar, lemak terbuang, dan oksigen segar mudah mengalir dalam tubuh). Konsumsi kunyit asam yang teratur dapat pula menjaga keseimbangan berat badan atau melangsingkan tubuh (Septiatin, 2008).


C.     Rimpang Jahe

Jahe memiliki  nama ilmiah  Zingiber officinale Rosc. Jahe pada umumnya merupakan tanaman herba semusim , tegak dan tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, dan berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan berwarna hijua tua. Tanaman jahe mengandung minyak atsiri 0,6-3% yang terdiri dari α- pinen, β-phellandren, borneol, limonene, linalool,  citral,  nonylaldehyde, decylaldehyde, methyleptenon, 1,8 sineol, bisabilen, 1-α-curcumin,  farnese, humulen, 60%  zingiberen dan zingiberole menguap, zat pedas gingerol. Kandungan minyak tidak menguap disebut oleoresin, suatu komponen yang memberi rasa pahit. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol. Rimpang jahe juga mengandung flavonoid, 10- dehydrogingerdione, gingerdione, arginine, linolenic acid, aspartia acid , kanji, lipid, kayu damar, asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya mencapai 3%. Lemak pada rimpang jahe tersusun atas asam phosphatidat, lesitin, dan asam lemak bebas.
https://hadyherbs.files.wordpress.com/2011/12/gingerol.jpg?w=300&h=83
Struktur gingerol (C17H26O413.)

Ekstrak jahe mempunyai kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk mengawetkan minyak dan lemak dan protease pada rimpang jahe bermanfaat untuk melunakkan daging yang akan dimasak. Jahe bermanfaat untuk menambah rasa hangat pada malam hari (minuman penghangat). Orang-orang Manado memanfaatkan rebung jahe sebagai salah satu pendamping nasi untuk lalapan di samping sambal pedas. Jahe juga dapat menyembuhkan batuk kering, radang tenggorokan, sebagai tonikum, menambah nafsu makan, mengobati rematik, sakit kepala, perut kembung, sakit mulas, melegakan perut, gatal-gatal, luka, salesma (influenza), epilepsi, sakit maag, cacar air, menurunkan panas anak, mengobati impoten dan lemah syahwat. Selain untuk bumbu-bumbu masakan, jahe juga dapat dikonsumsi dalam bentuk permen, minuman maupun campuran dalam makanan (seperti pada bubur kacang hijau), roti jahe, dan lain-lain (Tien, 2010).





III.             BAHAN DAN METODE

A.    Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul “Pengolahan Produk-Produk Minuman Penyegar dari Rizoma” dilaksanakan pada Senin, 08 Juni 2015 pukul 08.00 s.d 10.00 WIB, di Laboratorium Penjaminan Mutu Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B.     Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau, talenan, baskom, piring kecil, blender, panci, sendok, saringan teh, kasa, kompor, gelas, nampan, dan lap.
Bahan yang digunakan adalah kencur, kunyit, jahe, beras, jeruk nipis, asam jawa, dan air.








C.     Diagram Alir

1.      Pembuatan Beras kencur
Dibersihkan kencur dari kotoran dengan cara mengupas kulitnya dengan  menggunakan pisau.
Dicuci kencur hingga bersih.
Dipotong kencur kecil – kecil dengan arah melintang, kemudian tiriskan.
Ditimbang beras dan kencur dengan perbandingan 1 : 1 untuk kelompok 1, dan 1 : 2 untuk kelompok 2.
Disangrai beras dan kencur secara terpisah selama ± 10 menit.
Disiapkan air untuk pencampuran dengan perbandingan bahan dan air yaitu 1 : 5
Diblender beras dan kencur secara terpisah, kemudian diblender dengan mencampur beras, kencur serta air hingga merata.
Disaring hasil yang telah diblender dari ampas menggunakan saringan dan ditempatkan pada wadah.
Didiamkan larutan yang telah disaring kemudian dipisahkan lapisan atas dengan endapan dengan menggunakan saringan.
Dipanaskan larutan  ± 5 menit dan ditambahkan gula hingga didapat rasa yang tepat.
Diangkat minuman yang telah jadi dan diletakkan di dalam cup gelas.



Diuji organoleptik minuman beras kencur (aroma, rasa, warna dan penerimaan keseluruhan ).

2.      Pembuatan Kunyit Asam

Disiapkan alat dan bahan
Dikupas kunyit dan dicuci hingga bersih dengan menggunakan air
Diiris kunyit secara melintang
Disangrai kunyit selama ±10 menit
Ditimbang kunyit yang telah disangrai beserta asam jawa dengan 2 perlakuan perbandingan sebagai berikut :
-       Kunyit : Asam jawa = 10:1
-       Kunyit : Asam jawa = 5:1
Diblender kunyit dan ditambahkan air dengan perbandingan Kunyit : Air = 1:5
Disaring larutan kunyit sebanyak 2 kali dengan saringan teh dan kain kasa sampai filtrat benar-benar bersih dari ampas kunyit
Diiris gula merah sebanyak 2 buah
Direbus filtrat kunyit selama ± 5 menit dengan ditambahkan gula merah serta air jeruk nipis sesuai selera
Dituang kunyit asam yang telah direbus ke dalam gelas
Dilakukan pengujian organoleptik pada kunyit asam (aroma, warna, rasa, dan penerimaan keseluruhan)


3.      Pembuatan Minuman Jahe
Disiapkan alat dan bahan
Dikupas jahe dengan pisau dan dicuci bersih dengan air
Diiris kecil-kecil secara melintang
Disangrai jahe selama ±10 menit
Ditimbang jahe yang telah dikupas menggunakan timbangan
Diblender jahe dan ditambahkan air dengan perbandingan Jahe : Air = 1:5
Disaring larutan jahe sebanyak 2 kali dengan saringan teh dan kain kasa sampai filtrat benar-benar bersih dari ampas jahe, dibiarkan sampai mengendap
Diiris gula merah sebanyak 2 buah
Direbus filtrat jahe selama ± 5 menit dengan ditambahkan gula merah serta air jeruk nipis sesuai selera
Dituang minuman jahe yang telah direbus ke dalam gelas
Dilakukan pengujian organoleptik pada minuman jahe (aroma, warna, rasa, dan penerimaan keseluruhan)




IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Data Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai barikut:
kel
Nama Minuman
Parameter Organoleptik
Warna
Aroma
Rasa
Penerimaan
1
Beras kencur (1:1)
Coklat muda
Khas beras kencur
Sdkt khas kencur
Kurang suka
Beras kencur (1:2)
Coklat
Lebih khas kencur
Lebih khas kencur
Suka
Kunyit asam (1: 10)
Coklat kemerahan
Khas kunyit
Kurang manis, sngt khas kunyit
Tidak suka
Kunyit asam
(1:5 )

Coklat kemerahan
Khas kunyit
Khas kunyit
Tidak suka
Jahe (1:5)
Coklat tua kemerahan
Khas jahe
Sangat pedas (khas jahe)
Tidak suka
2
Beras kencur (1:1)
Coklat muda
Sedikit khas kencur
Manis, sdkt khas kencur
Suka
Beras kencur (1:2)
Coklat bening
Khas beras kencur
Enak, khas kencur
Suka
Kunyit asam (1:10)
Kuning kecoklatan
Khas kunyit
Enak, khas kunyit sdkt manis
Suka
Kunyit asam (1:5)
Kuning kental
Sangat khas kunyit
Sangat khas kunyit
Suka
Jahe (1:5)
Coklat bening
Sangat khas jahe
Pedas, sangat khas jahe
Agak suka
3
Beras kencur (1:1)
Coklat muda
Sdkt khas kencur
Manis
Suka
Beras kencur (1:2)
Coklat
Tidak khas kencur
Sdkt manis, khas kencur
Tidak suka
Kunyit asam (1:10)
Coklat muda
Khas kunyit
Khas kunyit
Suka
Kunyit asam (1:5)
Coklat tua
Sdkt khas kunyit
Khas kunyit
Suka

Jahe (1:5)
Coklat tua
Khas jahe
Sangat khas jahe
Tidak suka
4
Beras kencur (1:1)
Coklat
Khas kencur
Sdkt khas kencur
Tidak suka
Beras kencur (1:2)
Coklat
Khas kencur
Agak khas kencur, pedas
Tidak suka
Kunyit asam (1:10)
Coklat kemerahan
Khas kunyit
Agak pedas, sdkt khas kunyit
Suka
Kunyit asam (1:5)
Coklat kemerhan
Sngt khas kunyit
Sdkt khas kunyit, manis
Suka
Jahe (1:5)
Coklat kemerahan
Khas jahe
Pedas, khas jahe
Tidak suka
5
Beras kencur (1:1)
Coklat muda
Sdkt khas kencur
Sdkt khas kencur
Agak suka
Beras kencur (1:2)
Coklat
Sdkt khas kencur
Sdkt khas kencur/ agak hambar
Kurang suka
Kunyit asam (1:10)
Coklat tua
Khas kunyit
Manis, khas kunyit
Suka
Kunyit asam (1:5)
Coklat kekuningan
Khas kunyit
Manis, lebih khas kunyit
Suka
Jahe (1:5)
Coklat tua
Khas jahe
Sangat pedas, khas jahe
Tidak suka
B.     Pembahasan
Pembuatan produk-produk minuman penyegar dari rimpang kencur, kunyit, dan jahe diduga dapat memberikan efek menyegarkan bagi tubuh setelah melakukan aktivitas. Minuman penyegar yang dibuat pada praktikum ini adalah minuman jamu beras kencur, kunyit asam, dan minuman jahe. Pembuatan minuman-minuman tersebut apabila langsung dikonsumsi rasanya kurang enak, untuk itu perlu ditambah dengan gula merah sesuai selera. Penambahan gula merah pada minuman tersebut dapat menghasilkan rasa yang lebih manis sehingga rasanya menjadi lebih nikmat. Minuman penyegar seperti jamu yang ditambah gula merah juga dapat membantu menjaga kesehatan seperti halnya sebagai sumber energi. Selain gula merah, pada pembuatan minuman kunyit asam dan minuman jahe juga dapat ditambah dengan air jeruk nipis. Menurut Dewi (2014), air dari buah jeruk nipis bisa digunakan untuk penyedap masakan, minuman, penyegar dan bahkan bisa untuk bahan campuran jamu.
Praktikum pengolahan rizoma untuk minuman penyegar ini dilakukan oleh 5 kelompok yang terdiri dari kelompok 1 dan 2 yaitu beras kencur, kelompk 3 dan 4 yaitu kunyit asam, dan kelompok 5 yaitu minuman jahe. Kelompok 1 membuat jamu beras kencur dengan perbandingan beras:kencur yaitu 1:1, dan kelompok 2 membuat jamu beras kencur dengan perbandingan beras:kencur yaitu 1:2. Kelompok 3  membuat jamu kunyit asam dengan perbandingan kunyit:asam jawa yaitu 10:1, dan kelompok 4 membuat jamu kunyit asam dengan perbandingan kunyit:asam jawa yaitu 5:1. Sedangkan kelompok 5 membuat minuman jahe dengan perbandingan jahe dan air yaitu 1:5.
Pengolahan minuman penyegar dapat dilakukan dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Proses pertama yaitu mengupas rimpang/ rizome dengan menggunakan pisau. Setelah itu dicuci dengan air hingga bersih dan ditimbang kemudian disangrai selama ± 10 menit. Kemudian ditambah dengan air sesuai perlakuan dan diblender hingga membentuk larutan. Filtrat dari larutan tersebut disaring dengan menggunakan kasa dan saringan teh. Setelah itu didiamkan beberapa saat agar larutan mengendap dan kemudian dituang di panci untuk dipanaskan/ direbus selama ± 5 menit. Pada saat perebusan, dapat ditambah gula merah dan air jeruk nipis sesuai selera. Pada praktikum yang dilkakukan, setelah direbus minuman penyegar didinginkan beberapa menit dan kemudian dituang dalam gelas. Kemudian beberapa minuman penyegar tersebut diuji sifat organoleptiknya meliputi paramater warna, aoma, rasa, dan penerimaan keseluruhan (kesukaan).
Berdasarkan data pengamatan dari setiap kelompok dalam uji organoleptik menunjukkan hasil pengamatan yang berbeda, yang disebabkan karena panca indra dari setiap panelis dalam menguji berbeda-beda. Hal tersebut ditunjukkan oleh data pengamtan parameter warna kunyit asam perlakuan ke-tiga oleh kelompok 1 dan 4 berwarna cokelat kemerahan, kelompok 2 berwarna kuning kecokelatan, kelompok 3 berwarna coklat muda, dan kelompok 5 berwarna coklat tua. Begitu juga untuk parameter aroma kunyit asam pada perlakuan ke-empat, kelompok 1 dan 5 menilai bahwa minuman tersebut beraroma khas kunyit, kelompok 2 dan 4 beraroma sangat khas kunyit, dan kelompok 3 beraroma sedikit khas kunyit. Untuk parameter organolpetik rasa kunyit asam pada perlakuan ke-3, kelompok 1 menilai bahwa minuman kunyit asam tersebut memiliki rasa sangat khas kunyit, kelompok 3 dan 5 memiliki rasa khas kunyit. Berbeda dengan kelompok 2 dan 4 yang menilai bahwa kunyit asam tersebut memiliki rasa sedikit khas kunyit.
Apabila dilihat dari jumlah bahan kunyit yang digunakan yaitu untuk kelompok 3 bahan kunyit yang digunakan lebih banyak dari kelompok 4. Perbandingan kunyit asam untuk kelompok 3 yaitu 10:1 sedangkan perbandingan kunyit asam untuk kelompok 4 yaitu 5:1. Dari jumlah bahan kunyit tersebut sudah dapat diketahui bahwa minuman kunyit asam perlakuan ke-tiga memiliki warna, aroma, dan rasa kunyit yang lebih khas dibanding kunyit asam perlakuan ke-empat. Perbedaan hasil pengujian organoleptik kunyit asam tersebut mungkin dapat disebabkan oleh jumlah gula yang ditambahkan. Gula yang ditambahkan mungkin dapat  memperngaruhi aroma dan rasa pada minuman, yaitu membuat rasa minuman kunyit asam menjadi lebih manis. Semakin banyak gula yang ditambahkan maka semakin manis minuman kunyit asam tersebut, dan aroma kunyit menjadi bekurang.
Data pengamatan uji organoleptik dari 5 kelompok penguji pada beras kencur, kunyit asam, dan minuman jahe secara keseluruhan adalah sama. Jamu beras kencur (1:1) untuk perlakuan pertama memiliki warna cokelat muda, aroma sedikit khas kencur, rasa manis dan sedikit khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis. Pada jamu beras kencur (1:2) untuk perlakuan ke-dua memiliki warna cokelat, aroma lebih khas kencur, rasa sedikit manis dan khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis. Selanjutnya jamu kunyit asam (10:1) pada perlakuan ke-tiga memiliki warna coklat kemerahan, aroma khas kunyit, rasa khas kunyit sedikit manis, dan umumnya disukai panelis. Pada jamu kunyit asam (5:1) pada perlakuan ke-empat memiliki warna cokelat kekuningan, aroma sedikit khas kunyit, rasa khas kunyit dan manis, dan umumnya disukai panelis. Selanjutnya minuman jahe pada perlakuan ke-lima memiliki warna cokelat tua, aroma khas jahe, rasa pedas dan khas jahe, dan umumnya tidak disukai panelis.









V.                KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.      Minuman penyegar seperti jamu beras kencur, kunyit asam, dan minuman jahe berkhasiat memberi efek menyegarkan bagi tubuh setelah beraktivitas.
2.      Perbedaan jumlah perbandingan (perlakuan) dari bahan rizome yang digunakan memiliki pengaruh terhadap hasil uji organoleptik.
3.      Jamu beras kencur (1:1) memiliki warna cokelat muda, aroma sedikit khas kencur, rasa manis dan sedikit khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis.
4.      Jamu beras kencur (1:2) memiliki warna cokelat, aroma lebih khas kencur, rasa sedikit manis dan khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis.
5.      Jamu kunyit asam (10:1) memiliki warna coklat kemerahan, aroma khas kunyit, rasa khas kunyit sedikit manis, dan umumnya disukai panelis.
6.      Jamu kunyit asam (5:1) memiliki warna cokelat kekuningan, aroma sedikit khas kunyit, rasa khas kunyit dan manis, dan umumnya disukai panelis.
7.      Minuman jahe memiliki warna cokelat tua, aroma khas jahe, rasa pedas dan khas jahe, dan umumnya tidak disukai panelis.
8.      Minuman penyegar yang paling disukai panelis adalah kunyit asam, dan yang tidak disukai panelis adalah minuman jahe.




DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Putri. 2012. Ciri-ciri, Jenis dan Manfaat Kencur.

http://www.satwa.net/880/ciri-ciri-jenis-dan-manfaat-kencur.html. diakses pada Selasa, 16 Juni 2015 pukul 20.00 WIB.


Dewi, putri. 2014. Sejuta manfaat jeruk nipis.

 

Pramana, Kiki I., 2013. Manfaat Khasiat Kencur Untuk Kesehatan Dan

Kecantikan. http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-khasiat-kencur-untuk-kesehatan.html. diakses pada Selasa, 16 Juni 2015 pukul 20.00 WIB.

 

Pratiwi, Hera. 2011. Makalah Rempah-Rempah dan Bahan Penyegar.
Universitas Diponegoro.  Semarang.

Rofiah, Siti. 2013. Proses Produksi Jamu di PT. Jamu Air Mancur.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1. Purwokerto.

Taslim, Uyun. 2012. Makalah Bahan Penyegar. Jurusan Gizi, Politeknik
Kesehatah Kendari. Kendari.

Tien R. Muchtadi, Sugiyono, dan Fitriyono Ayustaningwarno. 2010.  Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta CV. Bogor.

Septiatin, Atin. 2008. Manfaat Jamu Kunyit Asam Tradisional Bagi
Kesehatan. Yrama Widya. Bandung.
LAMPIRAN


Kelompok 5 (Pembuatan Minuman Jahe)

Gambar 1. bahan (rimpang jahe, jeruk nipis, dan gula merah)

  
Gambar 2. proses pengupasan kulit, pencucian, dan pengirisan rimpang jahe.
                                         
Gambar 3. Proses penimbangan jahe              Gambar 4. Proses penyangraian jahe


                                            
Gambar 5. Proses pemblenderan jahe                         Gambar 6. Proses penyaringan larutan jahe
                                            
Gambar 7. Jahe yang telah disaring                Gambar 8. Proses pencucian alat


  
Gambar 9. Larutan jahe dan ampas jahe yang telah dipisahkan


                                            
Gambar 10. Proses pengirisan gula merah      Gambar 11. Proses penuangan larutan jahe kedalam panci melalui kertas saring

        
Gambar 12. Proses perebusan             Gambar 13. Minuman jahe yang siap untuk
larutan jahe.                                                                 diuji organoleptik.




1 komentar:

  1. Play Blackjack at a Casino! - Microgaming - Microgaming
    A classic card bsjeon.net game is a thrilling and engaging 1xbet login blackjack game at Microgaming. goyangfc.com This fun 토토 game casinosites.one is now available for your device!

    BalasHapus