Rabu, 08 November 2017

APLIKASI GEL LIDAH BUAYA SEBAGAI EDIBLE COATING TERHADAP SIFAT FISIK BELIMBING (PKM-P)

PKM-P 2015
 
 



LOGO UNILA



USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM

APLIKASI GEL LIDAH BUAYA SEBAGAI EDIBLE COATING TERHADAP SIFAT FISIK BELIMBING
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN



Diusulkan oleh:

Rizky Endrivan                       (1314051040 angkatan 2013)
Indah Khoirunnisa                  (1314051022 angkatan 2013)
Nila Hidayana                         (1314051033 angkatan 2013)
Lailly Istiqomah                      (1414051054 angkatan 2014)






UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015


HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan                     : Aplikasi Gel Lidah Buaya Sebagai Edible Coating Terhadap Sifat Fisik Belimbing
2. Bidang Kegiatan                 :  PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan             
a. Nama Lengkap               :  Rizky Endrivan
b. NPM                               : 1314051040
c. Jurusan                            : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas                     :Universitas Lampung
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : /08976058494
f. Alamat email                   : Manunggal00@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis:4orang
5. Dosen Pendamping                        
a. Nama Lengkap dan Gelar          : Ir. Otik Nawansih, M.P.
b. NIDN                                         : 0003056501
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total                     
a. Dikti                                           : Rp 7.351.000
b. Sumber lain                                : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan             : 4 bulan                                                          
Bandar Lampung, 6 Oktober 2015
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian       Ketua Pelaksana Kegiatan
                                   

                       
Ir. Susilawati, M.Si                                        Rizky Endrivan
NIP. 196108061987022001                           NPM. 1314051040

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan           Dosen Pendamping
Dan Alumni



Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H               Ir. Otik Nawansih, M.P.
NIP/NIK. 1954111219860031003                 NIP. 196505031990102001


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
RINGKASAN..................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................. 1
1.3 Manfaat dan Luaran Penelitian....................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Edible Coating................................................................................................ 2
2.2 Tanaman Lidah Buaya.................................................................................... 2
2.3 Buah Belimbing............................................................................................... 3
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................... 5
3.2 Bahan dan Alat............................................................................................... 5
3.3 Metode Penelitian........................................................................................... 6
3.4 Pelaksanaan Penelitian.................................................................................... 6
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




RINGKASAN



Edible coating merupakan suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk untuk melapisi makanan (coating) atau diletakkan di antara komponen makanan yang berfungsi sebagai penghalang terhadap perpindahan massa (kelembaban, oksigen, cahaya, lipid, zat terlarut), sebagai pembawa aditif, untuk meningkatkan penanganan suatu makanan dan merupakan barrier terhadap uap air dan pertukaran gas O2 dan CO2. Penggunaan gel lidah buaya telah diaplikasikan di industri pangan sebagai ingredien pangan fungsional, dan salah satunya dengan menjadikan gel lidah buaya berpotensi sebagai bahan untuk membentuk edible coating alami. Hal ini menjadi salah satu pengembangan aplikasi Edible coating yang nantinya akan dapat mengurangi penggunaan plastik oleh masyarakat sebagai pengemas. Belimbing merupakan salah satu tanaman yang cukup mudah ditemukan di Indonesia terutama pulau jawa. Iklim yang cocok menjadikan tanaman ini tumbuh subur. Kita ketahui bahwa, kebanyakan komditi buah dan sayur mudah mengalami kerusakan pasca panen. Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang tepat terutama untuk  buah belimbing dengan adanya aplikasi Edible coating yang berasal dari gel lidah buaya.
Penelitian akan dilakukan dalam 3 tahap: yaitu pembuatan edible coating lidah buaya, aplikasi pelilinan (coating) pada buah belimbing, dan analisa. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama pencelupan yaitu 3,5, dan 7 menit, perlakuan suhu penyimpanan (suhu ruang dan suhu rendah), dan konsentrasi CMC (1%, 2%, dan (3%). Pelaksanaan penelitian dimulai dengan merendam lidah buaya dengan klorin selama 30 menit, dan kemudian memberi perlakuan awal  lidah buaya dengan cara dipanaskan  pada suhu 75°C selama 15 menit. Setelah itu gel lidah buaya ditambahkan CMC sebesar 1%, 2%, 3% dan 0,55 gliserol b/b serta asam askorbat 0,002. Setelah itu didinginkan hingga suhu ruang.  Kemudian coating siap untuk diamati kekentalannya. Belimbing hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah dan dapat digunakan untuk mengembangkan  edible coating sebagai bahan pengemas pengganti plastik yang ramah lingkungan. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk   membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang selama ini disebabkan oleh sampah plastik yang sulit didegradasi oleh alam.       


BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang dan Masalah

Saat ini, kemasan yang paling banyak digunakan baik oleh para pengusaha ataupun pedagang adalah bahan kemasan yang terbuat dari plastik. Sebagaimana diketahui, plastik merupakan salah satu bahan yang sulit untuk di daur ulang. Hal ini menyebabkan penggunaannya menjadi tidak ramah lingkungan ( Cahyo, 2005).Bahan baku Edible coating berasal dari bahan yang mudah diperbarui. Misalnya campuran lipid, polisakarida, dan protein, yang mana berfugsi sebagai barrier uap air, gas, dan zat – zat terlarut lain serta berfungsi sebagai carrier (pembawa) berbagai macam ingridien seperti emulsifier, antimikroba dan antioksidan, sehingga berpotensi untuk meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan buah-buahan dan sayuran segar terolah minimal (Lin dan Zhao, 2007).

Dalam pemilihan bahan coating, harus memenuhi kriteria sebagai Edible coating.  Diantarnya yaitu, harus mampu menahan permeasi oksigen dan uap air, tidak berwarna, tidak berasa, tidak menimbulkan perubahan – perubahan pada makanan, dan aman untuk dikonsumsi. Melihat kriteria yang telah disebutkan, salah satu bahan yang cocok digunakan sebagai Edible coating adalah lidah buaya. Daging daun lidah buaya memiliki kandungan polisakarida ( glukomanan atau asam pekat ) dan bahan organik dan anorganik lainnya. Polisakarida yang terkandung pada daunnya, dapat menahan permeasi oksigen dan uap air ke dalam dan keluar produk ( Grindlay dan Reynolds, 1986 ).

Lidah buaya mengandung senyawa flavonol seperti kaempeferol, quercetin dan merycetin yang masing – masing sebanyak 257,7 ; 94, 80 dan 1283, 50 mg/kg. Senyawa tersebut termasuk kedalam salah satu kelompok polifenol yang bersifat antioksidatif (Sultana and Anwar, 2008). Gel (daging daun) Aloe verra Linn. mengandung nilai nutrien yang kaya, diantaranya adalah delapan belas jenis asam amino terutama leusin, lisin, valin, dan histidin; enzim-enzim seperti enzim proteolitik, karboksipeptidase, katalase, dan oksidase; vitamin-vitamin berupa vitamin C, vitamin B12, vitamin B6, vitamin A, niacin, dan kholin; mineral-mineral berupa kalsium, besi,belerang, pospor, mangan, alumunium, silika, boron, dan barium; karbohidrat poli dan monosakarida berupa glukomanan, arabinan, galaktan, D-glukosa, D-manosa, arabinosa, galaktosa, dan xylosa; dan komponen spesifik senyawa glikosida antrakinon berupa aloin, barbaloin, asam aloetat, dan emodin dalam kadar yang sangat kecilAloe Vera memiliki khasiat yang bervariaso yaitu laksatif, antibakteri, dan antifungi (Marshall, 1990; Sidik 1996 ; Fit 1983).

Buah belimbing merupakan salah satu buah tropis di Indonesia yang memiliki prospek pemasaran yang sangat baik.  Buah belimbing merupakan komoditi lokal yang mampu bersaing dengan buah – buahan impor. Produksi buah belimbing di Indonesia cenderung fluktatif selama 5 tahun terakhir ( Dirjenhorti, 2014 ). Penanganan buah pasca panen , perlu segera dilakukan terutama apabila jumlahnya melimpah atau banyak. Melihat komoditi pertanian terutama buah dan sayur meruapakan komoditi yang mudah rusak ( perishable ), maka dari itu perlu penanganan yang tepat pada buah belimbing.

Edible coating menjadi teknologi yang dipertimbangkan karena sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan masa simpan produk, termasuk belimbing. Melihat potensi yang dimiliki lidah buaya sebagai bahan baku Edible coating, maka dari itu dapat dilakukan percobaan pengaplikasian lidah buaya terutama gelnya sebagai Edible coating untuk komoditi buah belimbing. Namun, terlebih dahulu harus diketahui konsentrasi gel lidah buaya yang tepat sebagai pelapis bagi buah belimbing.

1.2  Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah memanfaatkan tanaman lidah buaya menjadi bahan pembuatan edible coating yang ramah lingkungan untuk buah belimbing. Tujuan khususnya adalah mendapatkan konsentrasi optimal lidah buaya dan lama pencelupan yang dapat menghasilkan edible coating terbaik pada buah belimbing.
1.3  Manfaat dan Luaran Penelitian

Manfaat penelitian edible coating berbahan dasar lidah buaya adalah:
1.      Bagi Perguruan Tinggi akan meningkatkan akreditasi perguruan tinggi dengan menghasilkan karya yang banyak dari mahasiswa.
2.      Bagi Mahasiswa menambah pengetahuan, pengalaman dan mengapilkasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah.
3.      Bagi masyarakat, mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan plastik pengemas serta dapat mensubtisusi  penggunaan plastik dengan Edible coating bagi komoditi buah dan sayur terutama belimbing.

Luaran penelitian ini adalah konsentrasi Edible coating gel lidah buaya yang didapat mampu  mengurangi penggunaan plastik sebagai pengemasan yang umum digunakan oleh masyarakat.


BAB 2.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Edible Coating

2.1.1    Pengertian

Edible coating merupakan suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk untuk melapisi makanan (coating) atau diletakkan di antara komponen makanan yang berfungsi sebagai penghalang terhadap perpindahan massa (kelembaban, oksigen, cahaya, lipid, zat terlarut), sebagai pembawa aditif, untuk meningkatkan penanganan suatu makanan dan merupakan barrier terhadap uap air dan pertukaran gas O2 dan CO2 (Bourtoom 2008). Edible coating juga dapat mencegah kerusakan bahan akibat penanganan mekanik, membantu mempertahankan integritas structural dan mencegah hilangnya senyawa-senyawa volatile, dan sebagai carrier zat aditif seperti zat antimikrobial dan antioksidan pada bahan (Kester dan Fennema 1988).            

Edible coating dapat melindungi produk segar dan dapat juga memberikan efek yang sama dengan modified atmosphere storage dengan menyesuaikan komposisi gas internal. Keberhasilan edible coating untuk buah tergantung pada pemilihan film atau coating yang memberikan komposisi gas internal yang dikehendaki sesuai untuk produk tertentu (Park 2002). Komponen edible coating terdiri dari tiga kategori yaitu hidrokoloid, lipid dan kombinasinya. Hidrokoloid terdiri atas protein, turunan selulosa, alginat, pektin, tepung (starch) dan polisakarida lainnya, sedangkan lipid terdiri dari lilin (waxs), asilgliserol dan asam lemak (Krochta dan Mulde-Johnston 1997).
2.1.2.   Pembuatan Edible Coating
Terbuat dari zein merupakan protein terkecil, seperti kolagen dan gelatin,digunakan secara komersial pada edible counting. Pembungkusan zein di gunakan dengan O2, lemak, dan mostuire dinding dari kacang,permen konveksioner dan makanan lain. Proses zein terdiri dari 3 tahap. Tebung zein di larutkan pada suhu hangat, aquaeus etil alkohol atau isopropanol. Plasti seperti propilene glikol atau gliserin di tambahkan untuk meningkatkan Fleksibelitas counting. Produk akan di bungkus dalam penyemprotan dengan brush Zein-plasticizer solution. Anto oksidan seperti BHT atau BHA ditambahkan pada oksidasi lipid, dan minyak sayur untuk menahan sinar. Proses counting di bentuk untuk produk pada permukaan pelarut yang menguap (Han,2005).
Prosedur pembuatan chitosan dan pembuatan larutan chitosan adalah sebagai berikutt : larutan kitosan dengan konsentrasi 0,25% dibuat dengan cara yaitu pertama-tama ditimbang kitosan yang masih dalam bentuk serpihan sebanyak 25 gram, lalu dilarutkan dengan asam asetat 1% sampai larutan tersuspensi dan kemudian ditambahkan aquades hingga volumenya mencapai 10 L. Untuk prosedur pelapisan chitosan, pindang ikan layang dan ikan manyung asap dilapisi dengan larutan kitosan yang telah dibuat. Larutan kitosan tersebut akan membentuk edible coating. prosedur pelapisannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat larutan kitosan dengan konsentrasi 0.25%.
2. Setelah proses pemindangan selesai, selanjutnya ikan pindang dicelupkan ke dalam larutan kitosan(0,25%) selama 1 menit kemudian ditiriskan. 
3. Dilakukan pengujian mutu yang meliputi uji Organoleptik
2.1.2.   Kelebihan Edible Coating
Kelebihan edible coating yang dibuat dari hidrokoloid diantaranya memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi produk terhadap oksigen, karbondioksida dan lipid serta memiliki sifat mekanis yang diinginkan dan meningkatkan kesatuan struktural produk. Kelemahannya, film dari karbohidrat kurang bagus digunakan untuk mengatur migrasi uap air sementara film dari protein sangat dipengaruhi oleh perubahan pH.
Kelebihan edible film dari lipid adalah memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi produk dari penguapan air atau sebagai bahan pelapis untuk mengoles produk konfeksioneri. Kekurangannya adalah penggunaannya dalam bentuk murni terbatas karena integritas dan ketahanannya tidak terlalu baik.
Edible film dari komposit (gabungan hidrokolid dan lipid) dapat meningkatkan kelebihan dari film hidrokoloid dan lipid, serta mengurangi kelemahannya.Kelebihan kemasan edibel selain dapat melindungi pangan, kemasan ini aman dikonsumsi bersamaan dengan pangan yang dibungkus.
2.2       Lidah Buaya
2.2.1.   Pengertian
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama karena fungsi pengobatannya. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin dan juga di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan 1000-3000 mm dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air (Furnawanthi, 2002).
Tanaman lidah buaya termasuk keluarga liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. Dikenal tiga spesies lidah buaya yang dibudidayakan yakni Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada umumnya banyak ditanam di Indonesia adalah jenis barbadansis yang memiliki sinonim Aloe vera linn (Tarigan, 2001). Jenis Aloe yang banyak dikenal hanya beberapa antara lain Aloe nobilis, Aloe variegate, Aloe vera (Aloe barbadansis), Aloe ferox miller, Aloe arborescens dan Aloe schimperi (McVicar, 1994). Secara sistematis, tumbuhan lidah buaya ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Asparagales
Famili             : Asphodelaceae
Genus             : Aloe L.
Spesies           : Aloe vera L.
Lidah buaya memiliki ciri-ciri morfologi pelepah daun yang runcing dan permukaan yang lebar, berdaging tebal, tidak bertulang, mengandung getah, permukaan pelepah daun dilapisi lilin, bersifat sekulen, berat rata-rata per pelepah adalah sekitar 0,5-1 kg dan tinggi 45-50 cm. Masa panen lidah buaya sekitar 10-12 bulan setelah tanam, sehingga dalam satu tahun tanaman ini dapat dipanen sebanyak 4 kali (3 bulan sekali). Tanaman lidah buaya ini akan terus menghasilkan pelepah daun hingga 7-8 tahun dan (Furnawanthi, 2002).
Jika daun dilepas dari tanaman, maka akan keluar getah yang berwarna agak kekuningan di bagian yang terluka. Daun lidah buaya mengandung gel yang apabila daun tersebut dikupas akan terlihat lendir yang mengeras yang merupakan timbunan cadangan makanan (Sudarto, 1997). Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat. Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.
2.2.2.   Komponen Penyusun Lidah Buaya
Komposisi terbesar gel lidah buaya adalah air, yaitu 99.20% sisanya adalah padatan yang terutama terdiri dari karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida. Polisakarida gel lidah buaya terutama terdiri dari glukomanan serta sejumlah kecil arabinan dan galaktan. Monosakaridanya berupa D-glukosa, D-manosa, arabinosa, galaktosa dan xylosa (Setiabudi, 2008).
Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalam jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein gel lidah buaya kaya akan asam-asam amino essensial terutama leusin, lisin, valin, dan histidin. Selain kaya akan asam-asam amino essensial, gel lidah buaya juga kaya akan asamglutamate dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam folat dan kolin dalam jumlah kecil (Setiabudi, 2008). Komposisi kimia gel lidah buaya per 100 gram dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Komposisi Kimia Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Komponen
Kadar
Energi (Kal)
1,73 – 2,30
Protein (gr)
0,10 – 0,06
Lemak (gr)
0,05 – 0,09
Karbohidrat (gr)
0,30
Kalsium (mg)
9,92 – 19,920
Besi (mg)
0,060 – 0,320
Vitamin A (IU)
2,00 – 4,60
Vitamin C (mg)
0,50 – 4,20
Thiamin (mg)
0,003 – 0,004
Riboflavin (mg)
0,001 – 0002
Niasin (mg)
0,038 – 0,040
Serat (gr)
0,30
Abu (gr)
0,10
Kadar Air (gr)
99,20
Sumber : Departemen Kesehatan R.I (1992)
Dari segi kandungan nutrisi, gel atau egene, lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Beberapa vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti fenol, flavonoid, vitamin C, vitamin E, vitamin A, dan magnesium. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit degeneratif (Astawan, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya diketahui banyak mengandung zat nutrisi seperti asam amino, mineral, vitamin, sterol, tanin, polisakarida (pektin, glukoman, glukomanan) dan enzim serta zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, sebagaimana tercantum dalam Tabel berikut :
Tabel  Zat-zat yang terkandung dalam Gel Lidah Buaya
Zat
Kegunaan
Vitamin B1, B2, Niasinamida, B6, cholin, asam folat

Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat.
Asam amino
Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan dan untuk sintesa bahan lain.

Enzim oksidase, amylase, katalase, lipase, protease
Mengatur proses kimia dalam tubuh dan menyembuhkan luka dalam dan luar.

Selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, ramnosa

Mengatur proses kimia dalam tubuh dan menyembuhkan luka dalam dan luar
Lignin
Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi, sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit

Saponin
Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik, bahan pencuci yang sangat baik


2.2.3.   Komponen Bioaktif Lidah Buaya
Zat yang terkandung dalam gel lidah buaya tersebut memiliki aktivitas antara lain sebagai antimikroba, penurun kolesterol darah, antidiabetes, antikanker, antivirus, antijamur, antioksidan, mencegah chilling injury, serta dapat menyembuhkan luka dan mencegah peradangan (anti-inflammatory). Lidah buaya merupakan tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan serta memiliki kemampuan lain yang dapat dimanfaatkan untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran (Reynolds dan Dweck, 1999).
Lidah buaya mengandung beberapa senyawa bioaktif, diantaranya adalah: gliko-protein (Yagi et al.,1997), senyawa-senyawa fenolik seperti aloe-emodin (AE), aloin, barbaloin, suatu hydroxy-antrakinon (Susana et al., 2004), derivat-sakarida (acetylated mannose atau acemannan) yang berfungsi sebagai antiviral, prostaglandin dan asam-asam lemak (misalnya asam γ-linoleat) yang bersifat sebagai antiinflamasi, antialergi, anti pembentukan gumpalan platelet dan penyembuh luka serta enzim, asam amino,vitamin dan mineral. Senyawa bioaktif seperti fenolik dan emodin biasanya bersifat sebagai antioksidan dan labil sehingga mudah terurai atau kehilangan aktifitasnya. Komponen bioaktif yang terkandung dalam lidah buaya (Aloe vera L.) dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Komponen Bioaktif yang terkandung pada Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Komponen bioaktif
Fungsionalitas
Acemannan 

Anti-inflammatory, wound healing, anti-kanker, anti-virus, UV sunburn
Glikoprotein
Anti-diabetes, anti-kanker
Aloe emodin
Anti-kanker, anti-oksidan, anti-mikroba
Lectin
Anti-inflammatory, wound healing, anti-kanker
Aloin (Barbaloin) dan komponen fenolik
Anti-mikroba , anti-oksidan
Alomicin
Anti-kanker
Sumber : Reynolds dan Dweck (1999).
Penggunaan gel lidah buaya telah diaplikasikan di industri pangan sebagai ingredien pangan fungsional, dan salah satunya dengan menjadikan gel lidah buaya berpotensi sebagai bahan untuk membentuk edible coating alami. Hasil penelitian Valverde et al. (2005) membuktikan bahwa gel lidah buaya sebagai edible dapat berperan baik dalam menahan laju respirasi dan beberapa perubahan fisiologis akibat proses pematangan pada buah anggur selama penyimpanan, karena gel tersebut terdiri dari polisakarida yang mampu mereduksi aktivitas enzim, menghambat transfer gas CO2 dan O2, serta mengandung banyak komponen fungsional yang mampu menghambat kerusakan produk pasca panen. Selain itu, senyawa antimikroba yang terkandung dalam gel lidah buaya ternyata mampu mencegah poliferasi mikroba pada buah anggur tersebut.
Ada pula teori yang menyebutkan telah menemukan kandungan zat aktif dalam lidah buaya yang dapat berfungsi sebagai antimikroba, mengurangi racun, bahan laksatif dan mempunyai kandungan antibiotik seperti kompleks anthraquinone, aloin, barbaloin, aloe emodin dan acemannan.
Menurut Setiabudi (2008), cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Setiabudi (2008) menyatakan bahwa aloin merupakan bahan aktif yang bersifat sebagai antiseptik dan antibiotik. Senyawa aloin merupakan kondensasi dari aloe emodin dengan glukosa. Senyawa ini mempunyai rasa getir yang ditentukan pertama kali oleh Smith pada tahun 1841. Selain itu, kandungan aloin pada Aloe Vera sebesar 18-25%, Aloe perryi sebesar 7,5-10% dan Aloe ferox Miller sebesar 9-24,5%, serta senyawa tersebut bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti demam, sakit mata, tumor, penyakit kulit dan obat pencahar.
2.3.      Belimbing
2.3.1.   Pengertian
Buah belimbing merupakan salah satu jenis buah yang mudah dijumpai karena cocok tumbuh di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Harganya yang murah meriah sangat pas untuk semua lapisan masyarakat. Biasanya buah ini diolah menjadi jus, manisan hingga dijadikan potongan buah segar dalam rujak. Di samping rasanya yang segar, manis dan terkadang sedikit asam, buah belimbing nyatanya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Sebab, buah belimbing mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, manfaat buah belimbingjuga bisa digunakan dalam dunia kecantikan.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.Salah satu jenis dari belimbing, yang disebut belimbing wuluh, sering digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada masakan.
2.3.2.   Klasifikasi Belimbing
Belimbing merupakan salah satu tanaman yang cukup mudah ditemukan di Indonesia terutama pulau jawa. Iklim yang cocok menjadikan tanaman ini tumbuh subur. Beberapa daerah di indonesia dikenal sebagai penghasil belimbing kualitas unggul yaitu depok ( jawabarat ) dan demak (jawa tengah)
Tanaman dengan nama ilmiah Averrhoa carambola ini bisa memang tanaman yang berasal dari wilayah asia seperti Indonesia, India dan srilangka. Penyebarannya mulai dari asia tenggara, brazil peru, polinesia dan wilayah lainnya. Buah Belimbing dapat diklasifikasikan sebagai berikut

2.3.3.   Komoditi Belimbing di Indonesia
Belimbing adalah salah satu komoditas buah unggulan Kabupaten Jepara. Keberadaan belimbing Jepara telah ada sejak 60-an tahun yang lalu, sejak Jaman Pemerintahan Belanda. Hal ini dibuktikan dengan tanaman belimbing yang umumnya sudah puluhan tahun meskipun populasinya saat itu masih sangat terbatas. Buah belimbing merupakan buah yang sudah menjadi budaya di Kecamatan Welahan karena itu tak dapat dilepaskan dengan Upacara Sangguwe yang setiap tahun diadakan dan belimbing berperan sebagai buah tangan yang khas.
Di Jawa Tengah, komoditas belimbing masih sangat terbatas dan saat ini mungkin hanya Kabupaten Jepara dan Kabupaten tertentu di Indonesia yang mengusahakannya,, sehingga bila dikembangkan terus mmasih memiliki nilai ekonomi tinggi serta pangsa pasar yang cukup potensial. Atas dasar itulah, pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Petanian dan Peternakan mengembangkan sentra komoditas Belimbing Jingga di Kecamatan Welahan tepatnya di Desa Gedangan, Welahan dan Ketilengsingolelo.
Di sentra belimbing ini, terdapat lebih dari 40.000 pohon yang tersebar di 3 desa tersebut. Tanaman belimbing tersebar di laham persawahan maupun pekarangan di sekitar rumah-rumah penduduk. Belimbing Jingga Jepara memiliki keunggukan antara lain rasanya manis segar dengan tekstur daging buah sedikit berserat, warna buah masak Jingga, tepi rusuk/limgkir berwarna hijau kekuningan sampai kuning. Ukuran buah berat 125-350gr, panjang buah 11-13cm, lingkar buah 10-13cm. produksi belimbing jingga saat ini mampu memenuhi kebutuhan pasar local, bahkan sudah dipasarkan ke beberapa kota besar seperti Semarang dan Jakarta, diharapkan mampu menembus pasar internasional. Dengan semakin berkembangnya pangsa pasar belimbing jingga, dampaknya secara langsung akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani belimbing itu sendiri.

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
            Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Instrumen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian.  Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada  April- Juli 2016.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang akan digunakan adalah tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera), Belimbing, CMC (Carboxy Methyl Celullose), Gliserol, Klorin, Aquades, Asam Askorbat dan bahan-bahan kimia yang diperoleh dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
Alat-alat yang digunakan antara lain Timbangan Digital, Stopwatch, Pisau, Lemari pendingin, Blender, Gelas Ukur, Pengaduk, Viskometer, Penetrometer, Refraktometer, Labu Erlenmeyer, Pisau, Saringan, Kompor gas.



3.3 Metode Penelitian           
            Penelitian akan dilakukan dalam 3 tahap: yaitu pembuatan edible coating lidah buaya, aplikasi pelilinan (coating) pada buah belimbing, dan analisa. Masing-masing tahap menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 faktor perlakuan yaitu lama pencelupan yaitu 3,5, dan 7 menit, perlakuan suhu penyimpanan (suhu ruang dan suhu rendah), dan konsentrasi CMC (1%, 2%, dan (3%).
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persiapan bahan
Lidah buaya dicuci bersih kemudian direndam dengan klorin sebesar 200ppm selama 30 menit. Kemudian lidah buaya dikupas dan dihaluskan dengan blender. Setelah itu, lidah buaya disaring dengan ukuran 100 mesh.
3.4.2 Perlakuan awal 
Perlakuan awal yaitu hasil saringan lidah buaya dipanaskan  pada suhu 75°C selama 15 menit. Setelah itu gel lidah buaya yang sudah dipanaskan kemudian ditambahkan CMC sebesar 1%, 2%, 3% dan 0,55 gliserol b/b serta asam askorbat 0,002%. CMC 1% memiliki pH 7,0-8,5 dan pada rentang 5-9 tidak terlalu berpengaruh terhadap viskositas CMC.  Setelah itu didinginkan hingga suhu ruang.  Kemudian coating siap untuk diamati kekentalannya.
3.4.3  Pelapisan dan Penyimpanan Buah Belimbing
Buah belimbing yang tealah dipanen kemudian disortir untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang seragam dan dibersihkan dari kototan-kotoran sisa pemanenan yang masih melekat pada buah belimbing. Kemudian belimbing dicelupkan ke dalam larutan coating lidah buaya selama 3, 5, dan 7 menit. Setelah itu buah belimbing dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama kurang lebih 35 menit hingga kering dan selanjutnya buah disimpan didalam refrigerator pada suhu 15°C dengan RH 95%. Sebagian buah belimbing yang telah dilapisi dengan coating disimpan pada suhu ruang sebagai control pembanding. Belimbing disimpan selama 21 hari dan diamati sifat fisik dan kimianya setiap 3 hari sekali.


3.4.4 Analisa
      Analisa yang dilakukan meliputi analisa susut bobot, viskositas, kekerasan, warna, rasa, aroma, dan mikrostruktur coating.


BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 2.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
3.122.000
2.
Bahan Habis Pakai
2.749.000
3.
Transportasi
360.000
3.
Lain – lain
1.120.000

Total
7.351.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan akan dilaksanakan selama empat bulan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Minggu ke-
Minggu ke-
Minggu ke-
Minggu ke-
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Konsultasi ke  Dosen








Persiapan Bahan/ Peralatan














Pelaksanaan Penelitian








Pengujian Produk








Pengolahan Data













Pembuatan  laporan akhir


















DAFTAR PUSTAKA

Cahyo,Noviarso. 2005. Pengemas Buah Ekonomis dari Ubi Kayu dan Albumin. www.replubika.co.id. Department of Food Scien e and Technology Bogor Agricultural University. Bogor.
Campos, C.A., L.N. Greshcenson, and S.K. Flores. 2011. Development of edible films and coatings with antimicrobial activity. Food Bioprocess Technol. 4: 849–875.
Dirjenhorti (Direktorat Jenderal Hortikultura). 2014. Produksi Tanaman Buah di Indonesia.Diakses dari http://hortikultura.deptan.go.id/ pada 07 Oktober 2015.

Grindlay, D.,Reynolds, T., 1986. The Aloe Vera penomenon : A Riview of The Properties and Modern Uses of The Leaf Parenchyma Gel. J.Enthopharm. 16 : 117 – 151 .

Kanatt, S.R., R. Chander, and A. Sharma. 2008. Chitosan and mint mixture: A new preservative for meat and meat products. Food Chem. 107: 845–852.
Krochta, J.M., E.A. Baldwin, and M.O. Nisperos-Carriedo. 1994. Edible Coatings and Films to Improve Food Quality. Lancaster Pa. Technomic Publishing.
Lin, D. dan Zhao, Z. (2007). Innovations in the development and application of edible coatings for fresh and minimally processed fruits and vegetables. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety 6: 60-68.

Mardiana, K. 2008. Pemanfaatan Gel Lidah Buaya Sebagai Edible Coating Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.). IPB. Bogor.

Marpaung, D.A., Susilo,Bambang., dan Argo B.D. 2015. Pengaruh Penambahan Konsentrasi CMC dan Lama Pencelupan pada Proses Edible CoatingTerhadap Sifat Fisik Anggur Merah (Vitis viniferaL.). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, Vol. 3 No. 1, Februari 2015, 67-73 Diakses pada 7 Oktober 2015
Marshall, J. M., 1990. Aloe vera Gel : What is the Evidence?. The Pharmaceutical Journal 244, New York, p. 360 -362.

Stanescu, V.N., M. Olteanu, M. Florea-Spiroiu E. Pincu, and V. Melzer. 2011 Starch/chitosan film forming hydrogel. Rev. Roum. Chim. 56(8): 827−832.
Sultana, B. dan Anwar, F. (2008). Flavonol (kaempeferol, quercetin, merycetin) contents of selected fruits, vegetables and medicinal plants. Food Chemistry 108: 879 – 884.

Suppakul, P., J. Miltz, K. Sonneveld, and S.W. Bigger. 2003. Active packaging technologies with an emphasis on antimicrobial packaging and its applications. J. Food Sci. 68: 408−420.
Tapia, M.S., M.A. Rojas-Grau, F.J. Rodriguez,  J. Ramirez, A. Carmona, and O. Martin-Belloso. 2007. Alginate- and gellan- based edible films for probiotic coating on fresh cut fruits. J. Food Sci. 72(4): E 190−196.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

1. Biodata Ketua Kelompok
A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Rizky Endrivan
2
Jenis Kelamin
L
3
Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
4
NPM
1314051040
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Metro, 04 Mei 1996
6
E-mail
7
Nomor Hp
08976058494

B.Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD Negeri 3 Bandar Jaya
SMP Negeri 1 Terbanggi Besar
MAN Poncowati
Jurusan


IPA
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama pertemuan ilmiah/ seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-


2.
-






Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.


Bandarlampung, 6 Oktober 2015
Pengusul,


Rizky Endrivan
NPM. 1314051040

2. Biodata Anggota Kelompok

A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Indah Khoirunnisa
2
Jenis Kelamin
P
3
Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
4
NPM
1314051022
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Bandar Lampung, 24 November 1994
6
E-mail
Indah202427@gmail.com
7
Nomor Hp
085758922524

B.Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN Panjang Utara
SMP N 11 Bandar Lampung
SMA N 8 Bandar Lampung
Jurusan


IPA
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama pertemuan ilmiah/ seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-


2.




Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.






Bandarlampung, 6 Oktober 2015
Pengusul,


Indah Khoirunnisa
NPM. 1314051022


3. Biodata Anggota Kelompok

A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Nila Hidayana
2
Jenis Kelamin
P
3
Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
4
NPM
1314051033
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Bandar Lampung, 22 September 1995
6
E-mail
nilahidayana.033@gmail.com
7
Nomor Hp
089676896646

B.Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD Negeri 2 Kedamaian
SMP Negeri 5 Bandar Lampung
SMA Negeri 3 Bandar Lampung
Jurusan


IPA
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama pertemuan ilmiah/ seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-


2.
-




Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.


Bandarlampung, 6 Oktober 2015
Pengusul,


Nila Hidayana
NPM. 1314051033

4. Biodata Anggota Kelompok

A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Lailly Istiqomah
2
Jenis Kelamin
P
3
Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
4
NPM
1414051054
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Poncowati, 07 Juli 1996
6
E-mail
7
Nomor Hp
085766630424

B.Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD N 4 Adipuro
SMP N 2 Trimurjo
SMA N 2 Metro
Jurusan


IPA
Tahun Masuk-Lulus
2002-2008
2008-2011
2011-2014


C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama pertemuan ilmiah/ seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-


2.
-






Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.


Bandarlampung, 6 Oktober 2015
Pengusul,


Lailly Istiqomah
NPM. 1414051054






Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya

1.Peralatan Penunjang
2.Bahan Habis Pakai
3.Perjalanan
4. Lain-lain

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Kegiatan

No
Nama/ NPM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu   (Jam/ Minggu)
Uraian Tugas
1
Rizky Endrivan/ 1314051040
Teknologi Hasil Pertanian
Manajemen Proses
12
Manajemen proses penelitian yang akan dilaksanakan
2
Indah Khoirunnisa/ 1314051022
Teknologi Hasil Pertanian
Mikrobiologi 
10
Melakukan analisis sampel
3
Nila Hidayana/ 1314051033
Teknologi Hasil Pertanian
Kimia
10
Melakukan penelitian sampel
4
Lailly Istiqomah/ 1414051054
Teknologi Hasil Pertanian
THP
10
Mempersiapkan sampel dan membantu melakukan penelitian

 Biodata Dosen Pendamping

A.  Identitas Diri

1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Ir. Otik Nawansih, M.P.
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
4
NIM/NIP
196505031990102001

NIDN
0003056501
5
Tempat dan Tanggal Lahir

6
E-mail

7
Nomor Telepon/HP
           

B.  Riwayat Pendidikan


C. PENGALAMAN PENELITIAN (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
D.  PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 

E.  PENGALAMAN PENULISAN BUKU

No.
Tahun
Judul Buku
Jumlah Halaman
Penerbit
1





F. Pengalaman Perolehan HKI HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No.
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor P/ID


Belum ada





Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P mahasiswa.

Bandar Lampung,  6 Oktober 2015
Dosen Pendamping




Ir. Otik Nawansih, M.P.
                                                            NIP. 196505031990102001

















fxv8acfp.jpgKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
UNIVERSITAS LAMPUNG                       Jalan Prof.Dr.Soemantri Brojonegoro No 1 Bandar Lampung 35145
Telepon (0721) 701609, 702673,703475,701252, fax (0721) 702767

 


SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                                                          : Rizky Endrivan
NIM                                                            : 1314051040
Program Studi                                             : Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas                                                      : Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:
Aplikasi Gel Lidah Buaya Sebagai Edible Coating Terhadap Sifat Fisik Belimbing yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015/2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.



Bandar Lampung, 6 Oktober 2015
 Mengetahui,                                                                           Yang  menyatakan, 
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni

                                                                                                 


Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H.                            Rizky Endrivan

NIP/NIK. 1954111219860031003                                NPM. 1314051040

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    Coagulan
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash
    Eco Loundry
    Paper Chemical
    Textile Chemical
    Coagulant
    Flokulan,nutrisi, bakteri
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem
    Alat-alat listrik
    Packaging
    Pallet
    CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
    Almunium

    BalasHapus