Rabu, 08 November 2017

Tugas Analisis Jurnal (Riset Operasional)

TUGAS RISET OPERASIONAL
Siti Ma’rifah                            1314051045
Suci Nata Kusuma                  1314051046

Judul Jurnal:
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN FILLET IKAN BEKU
(Studi Kasus di PT.GTS, Jawa Barat)

Model antrian yang digunakan adalah multiple line – multiple server, terdiri dari 13 stasiun kerja dengan 4 stasiun yang membentuk suatu jaringan kerja.
Jumlah operator / pelayan pada masing-masing stasiun kerja:
-          Stasiun penerimaan (5 pelayan)
-          Stasiun stasiun arahan produksi (3 pelayan)
-          Stasiun filleting (5 pelayan)
-          Stasiun penyisikan (7 pelayan)
-          Stasiun trimming (16 pelayan)
-          Stasiun washing (2 pelayan)
-          Stasiun after curing (5 pelayan)
-          Stasiun freezing (3 pelayan)
-          Stasiun packing (24 pelayan)
Distribusi peluang tidak mengikuti distribusi peluang Poisson dan Eksponensial sehingga kinerja sistem antrian dianalisa dengan teknik simulasi.

Analisis antiran dilakukan dengan model simulasi, yang dinamakan SAPFIB (Sistem Antrian Produksi Fillet Ikan Beku) dengan 3 buah model (model A, model B), dan 4 buah sub model.
Model antrian berisi komponen antrian seperti distribusi kedatangan bahan, distribusi pelayanan operator, kapasitas antrian, jumlah operator, dan variable lain. Asumsi yang digunakan yaitu:
-          Waktu perpindahan antara stasiun diabaikan kecuali yang memiliki nilai waktu perpindahan lebih besar dari 2 detik
-          Kecepatan pelayanan operator dan kecepatan kedatangan bahan sesuai dengan kondisi historis selama penelitian.
1. Model A
-          Dimulai dari stasiun penerimaan sampai stasiun aftercuring.
-          Simulasi kedatanagn bahan menunjukan terjadinya penolakan bahan (balking) pada stasiun aftercuring.
-          Operator / pelayan mengalami banyak waktu idle yang dimanfaatkan untuk membersihkan ruang produksi serta peralatannya ataupun operator dipindahkan pada lini produksi lain yang sedang kedatangan bahan baku.
-          Terjadi penolakan bahan (balking) pada stasiun aftercuring
-          Terjadi sistem antrian bahan pada stasiun aftercuring, waktu tunggu secara overall (Wq) adalah 141,75 detik.
2. Model B
-          Model sistem antrian pada stasiun freezing
-          Waktu kerja stasiun freezing selama 24 jam, dan pelayanan bersifat batch
-          Dibuat model keseimbangan antara jumlah bahan yang masuk dengan kapasitas pelayanan mesin pendingin.
-          Penjadwalan waktu dilakukan berdasarkan penjadwalan harian produksi.
-          Waktu pemuatan berkisar antara 30 menit hingga 120 menit untuk setiap kedatangan bahan, dan dilakukan setelah bahan tiba di stasiun freezing.
-          Waktu unloading dan cleaning mesin adalah selama 3 jam untuk setiap mesin dijalankan.
3. Model C
-          Sistem antrian terjadi pada stasiun packing
-          Mempunyai jam kerja selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift kerja.
-          Jumlah setiap kelompok kerja 8 orang operator (pelayan).
-          Simulasi dilakukan selama 75600 detik (21 jam kerja).
-          Kondisi penyebab rendahnya utilitas operator adalah karen laju kedatangan bahan baku lebih kecil dibanding dengan kemampuan pelayanan pada sistem packing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar