PENGOLAHAN PRODUK-PRODUK
MINUMAN PENYEGAR DARI RIZOMA
(Laporan
Praktikum Teknologi Bahan Penyegar)
Oleh
Suci Nata Kusuma
1314051046
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahan penyegar
adalah semua bahan nabati yang dapat merangsang pemakainya. Pada umumnya bahan-bahan
tersebut mengandung zat perangsang yang termasuk ke dalam golongan alkaloid.
Bahan penyegar yang sering dan sudah dikenal masyarakat selain teh, kopi, dan
coklat adalah bahan yang berasal dari rempah rimpang (rizome) seperti jahe,
kencur, kunyit, dan jeruk nipis. Rimpang menyimpan banyak alkaloid dan minyak atsiri yang berkhasiat sebagai
pengobatan dan dapat memberi kesegaran bagi pemakainya (Taslim, 2012). Salah
satu pengolahan rizome untuk bahan penyegar adalah pembuatan minuman seperti
jamu.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional
dari Indonesia yang
dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit
batang, dan buah. Jamu
atau obat tradisional mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha
pemeliharaan kesehatan masyarakat dan penggunaannya sampai sekarang semakin
meningkat. Industri jamu pada saat ini berkembang cukup pesat. Rempah-rempahan
seperti jahe, kunyit, temulawak, kencur, dan masih banyak jenis rempah lain
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
membuat jamu. Jamu mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan obat
yang berasal dari industri farmasi yaitu harga jamu lebih murah dan lebih
sedikit efek sampingnya. Jamu yang beredar di lingkungan masyarakat umumnya
adalah jamu gendongan (berbentuk cair siap minum). Minuman jamu diduga memiliki khasiat sebagai
penyegar yaitu dapat menyegarkan dengan menghilangkan pegal-pegal pada tubuh,
meningkatkan selera makan, dan tubuh menjadi lebih sehat (Rofiah, 2013).
Minuman jamu memiliki beberapa jenis antara lain jamu beras kencur, jamu kunyit
asam, jamu pahitan, jamu sinom, dan lainnya. Pada praktikum kali ini dilakukan
pengolahan rizome (rimpang) untuk membuat minuman-minuman penyegar.
B.
Tujuan
·
Untuk mengetahui proses pembutan minuman
penyegar dari rizoma
·
Untuk mengetahui sifat organoleptik dari
beberapa minuman penyegar (jamu).
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Rimpang Kencur
Nama latin kencur adalah Kaempferia
galanga, L, biasa digunakan untuk bumbu masakan, bumbu gado-gado dan
bumbu-bumbu lainnya. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar
yang tersusun berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga
berjumlah antara 4-12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih
lebih dominan. Kencur memiliki daging buah yang lunak dan tidak berserat,
berwarna putih, dan kulit luarnya berwarna cokelat. Rimpang kencur mempunyai
aroma yang spesifik. Rimpang kencur mengandung minyak atsiri yang pedas dan
hangat rasanya. Kencur lebih sering digunakan untuk jamu tradisional. Kandungan
minyak atsiri dan alkaloid yang terdapat dalam kencur bermanfaat sebagai
stimulan, mengobati batuk, radang lambung, radang anak telinga, influenza pada
bayi, masuk angin, sakit kepala, diare, mata pegal, dan keseleo, membersihkan
darah kotor, memperlancar haid, sebagai alat KB tradisional, menghilangkan
lelah, dan mempercepat anak untuk bisa berjalan. Manfaat lain dari kencur adalah sebagai
bahan penyegar yaitu dapat menghilangkan rasa capek setelah beraktifitas
(Agustina, 2012).
Di kalangan masyarakat jawa, kencur diolah
dan dicampur dengan saripatih beras menjadi minuman penyegar bernama beras
kencur yang bisa menghilangakan pegal-pegal dan menyegarkan badan. Minuman ini
banyak dijual dipasar tradisional dan penjajah jamu keliling. Jika menginginkan
rasa dan aroma yang berbeda, tambahkan dengan bahan-bahan lain. Biasanya
bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: biji kedaung, rimpang jahe, biji
kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis, atau buah pala. Untuk
pemanis, digunakan gula merah, dicampur gula putih atau gula batu (Permana,
2013).
B.
Rimpang Kunyit
Kunyit dengan nama latin Curcuma
longa L. atau Curcuma clomestica dan dikenal
juga dengan sebutan kunir yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak,
pewarna, dan obat tradisional. Tanaman kunyit berdaun tunggal. Induk rimpang
kunyit berbentuk bulat, silindris, membentuk rimpang – rimpang cabang yang yang
banyak jumlahnya di sisi kiri dan kanan. Rimpang kunyit rasanya agak pahit dan
getir dengan bau yang khas. Warna pada kunyit jingga terang atau agak kuning di
bagian dalam rimpang, sedangkan kulit rimpang berwarna jingga kecoklatan.
Rimpang kunyit mengandung minyak
atsiri Curcumin oil yang menyebabkan warna kuning oranye. Minyak atsiri dalam
rimpang kunyit tersebut memiliki kadar rata-rata 4 – 5%. Rimpang kunyit
mengandung 28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, vitamin C dan beberapa
jenis mineral dengan kandungan kalium rata-rata yang cukup tinggi.
Kunyit mempunyai berbagai manfaat,
di antaranya sebagai anti koagulan dan stimulan, menurunkan tekanan darah dan
kadar kolesterol, sebagai obat cacing, sariawan, asma, diare, sakit mata,
tifus, usus buntu, disentri, cacar air, amandel, KB tradisonal, penambah darah,
menyembuhkan hidung yang tersumbat, mengobati sakit perut, sakit keputihan,
haid tidak lancar, perut mulas pada saat haid, berak berlendir, mengobati
penyakit hati (termasuk batu empedu), kencing manis (Diabetes Mellitus),
campak, hepatitis, menyembuhkan gatal-gatal, eksim, gigitan serangga, bengkak
di badan, rematik, memperlancar ASI,dan menghilangkan noda di wajah (flek). Kunyit
lebih sering digunakan dalam bumbu-bumbu masakan, pewarna dalam makanan, salep
untuk mengobati bengkak, dan jamu (Pratiwi, 2011).
Jamu kunyit asam
adalah jamu tradisional warisan asli nenek moyang tanah jawa yang terbuat dari
bahan dasar kunyit dan asam yang terkenal memiliki berbagai fungsi kebaikan
bagi tubuh terutama bagi kecantikan wanita. Untuk pecinta jamu, kunyit asam
adalah salah satu jamu favorit. Campuran manis dan asam yang menyegarkan tanpa
rasa pahit dan getir seperti jamu-jamu lain membuat kunyit asam disukai. Selain
rasanya enak ternyata jamu kunyit asam membuat tubuh menjadi langsing. Jamu
kunyit asam biasanya juga ditambah dengan daun sirom (daun asam jawa) yang
masih muda. Kandungan dari jamu kunyit asam itu sendiri ialah terdapat zat
kurkumin yang sangat tinggi, selain itu juga mengandung vitamin C, minyat
atsiri, protein, karbohidrat dan beberapa mineral seperti kalsium, fosfor dan
zat besi. Jamu kunyit asam rasanya sangat segar dan juga dipercaya mampu
menjaga badan agar tetap sehat dan mengurangi kegemukan jika diminum secara
teratur. Kandungan kurkumin (warna kuning pada kunyit) efektif dalam mencegah
dan memperbaiki luka lambung. Minyak asirinya berkhasiat sebagai antiinflamasi.
Secara ilmiah mulai
terungkap bahwa kunyit memiliki kemampuan mendorong hati supaya lebih
menghasilkan empedu pemecah lemak, dan asam jawa mampu memacu denyut jantung
agar peredaran darah menjadi lancar. Jadi, kombinasi kunyit dengan asam jawa
akan lebih mempermudah proses metabolisme tubuh (peredaran darah lancar, lemak
terbuang, dan oksigen segar mudah mengalir dalam tubuh). Konsumsi kunyit asam
yang teratur dapat pula menjaga keseimbangan berat badan atau melangsingkan
tubuh (Septiatin, 2008).
C.
Rimpang Jahe
Jahe memiliki nama
ilmiah Zingiber officinale Rosc. Jahe pada umumnya
merupakan tanaman herba semusim , tegak dan tinggi 40-50 cm. Batang semu,
beralur, membentuk rimpang, dan berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk lanset,
tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan berwarna hijua tua. Tanaman
jahe mengandung minyak atsiri 0,6-3% yang terdiri dari α- pinen, β-phellandren, borneol, limonene, linalool, citral, nonylaldehyde, decylaldehyde,
methyleptenon, 1,8
sineol, bisabilen, 1-α-curcumin, farnese, humulen,
60% zingiberen dan zingiberole menguap, zat
pedas gingerol. Kandungan minyak tidak menguap disebut oleoresin, suatu
komponen yang memberi rasa pahit. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas
gingerol dan zingiberen, shagaol,minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas
dalam jahe yang utama adalah zingerol. Rimpang jahe juga mengandung flavonoid,
10- dehydrogingerdione, gingerdione, arginine, linolenic acid, aspartia acid , kanji, lipid, kayu damar,
asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya
mencapai 3%. Lemak pada rimpang jahe tersusun atas asam phosphatidat, lesitin, dan asam
lemak bebas.
Struktur gingerol (C17H26O413.)
Ekstrak jahe mempunyai kandungan
antioksidan yang bermanfaat untuk mengawetkan minyak dan lemak dan protease
pada rimpang jahe bermanfaat untuk melunakkan daging yang akan dimasak. Jahe
bermanfaat untuk menambah rasa hangat pada malam hari (minuman penghangat).
Orang-orang Manado memanfaatkan rebung jahe sebagai salah satu pendamping nasi
untuk lalapan di samping sambal pedas. Jahe juga dapat menyembuhkan batuk
kering, radang tenggorokan, sebagai tonikum, menambah nafsu makan, mengobati
rematik, sakit kepala, perut kembung, sakit mulas, melegakan perut,
gatal-gatal, luka, salesma (influenza), epilepsi, sakit maag, cacar air, menurunkan
panas anak, mengobati impoten dan lemah syahwat. Selain untuk bumbu-bumbu
masakan, jahe juga dapat dikonsumsi dalam bentuk permen, minuman maupun
campuran dalam makanan (seperti pada bubur kacang hijau), roti jahe, dan
lain-lain (Tien, 2010).
III.
BAHAN
DAN METODE
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum yang
berjudul “Pengolahan Produk-Produk Minuman Penyegar dari Rizoma” dilaksanakan
pada Senin, 08 Juni 2015 pukul 08.00 s.d 10.00 WIB, di Laboratorium Penjaminan
Mutu Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
B.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah pisau, talenan, baskom, piring kecil,
blender, panci, sendok, saringan teh, kasa, kompor, gelas, nampan, dan lap.
Bahan yang
digunakan adalah kencur, kunyit, jahe, beras, jeruk nipis, asam jawa, dan air.
C.
Diagram
Alir
1. Pembuatan
Beras kencur
Dibersihkan
kencur dari kotoran dengan cara mengupas kulitnya dengan menggunakan pisau.
|
Dicuci
kencur hingga bersih.
|
Dipotong
kencur kecil – kecil dengan arah melintang, kemudian tiriskan.
|
Ditimbang
beras dan kencur dengan perbandingan 1 : 1 untuk kelompok 1, dan 1 : 2 untuk
kelompok 2.
|
Disangrai
beras dan kencur secara terpisah selama ± 10 menit.
|
Disiapkan
air untuk pencampuran dengan perbandingan bahan dan air yaitu 1 : 5
|
Diblender
beras dan kencur secara terpisah, kemudian diblender dengan mencampur beras,
kencur serta air hingga merata.
|
Disaring
hasil yang telah diblender dari ampas menggunakan saringan dan ditempatkan
pada wadah.
|
Didiamkan
larutan yang telah disaring kemudian dipisahkan lapisan atas dengan endapan
dengan menggunakan saringan.
|
Dipanaskan
larutan ± 5 menit dan ditambahkan gula
hingga didapat rasa yang tepat.
|
Diangkat
minuman yang telah jadi dan diletakkan di dalam cup gelas.
|
Diuji
organoleptik minuman beras kencur (aroma, rasa, warna dan penerimaan
keseluruhan ).
|
2. Pembuatan
Kunyit Asam
Disiapkan
alat dan bahan
|
Dikupas
kunyit dan dicuci hingga bersih dengan menggunakan air
|
Diiris
kunyit secara melintang
|
Disangrai
kunyit selama ±10 menit
|
Ditimbang
kunyit yang telah disangrai beserta asam jawa dengan 2 perlakuan perbandingan
sebagai berikut :
- Kunyit
: Asam jawa = 10:1
- Kunyit
: Asam jawa = 5:1
|
Diblender
kunyit dan ditambahkan air dengan perbandingan Kunyit : Air = 1:5
|
Disaring
larutan kunyit sebanyak 2 kali dengan saringan teh dan kain kasa sampai
filtrat benar-benar bersih dari ampas kunyit
|
Diiris
gula merah sebanyak 2 buah
|
Direbus
filtrat kunyit selama ± 5 menit dengan ditambahkan gula merah serta air jeruk
nipis sesuai selera
|
Dituang
kunyit asam yang telah direbus ke dalam gelas
|
Dilakukan
pengujian organoleptik pada kunyit asam (aroma, warna, rasa, dan penerimaan
keseluruhan)
|
3. Pembuatan
Minuman Jahe
Disiapkan
alat dan bahan
|
Dikupas
jahe dengan pisau dan dicuci bersih dengan air
|
Diiris
kecil-kecil secara melintang
|
Disangrai
jahe selama ±10 menit
|
Ditimbang
jahe yang telah dikupas menggunakan timbangan
|
Diblender
jahe dan ditambahkan air dengan perbandingan Jahe : Air = 1:5
|
Disaring
larutan jahe sebanyak 2 kali dengan saringan teh dan kain kasa sampai filtrat
benar-benar bersih dari ampas jahe, dibiarkan sampai mengendap
|
Diiris
gula merah sebanyak 2 buah
|
Direbus
filtrat jahe selama ± 5 menit dengan ditambahkan gula merah serta air jeruk
nipis sesuai selera
|
Dituang
minuman jahe yang telah direbus ke dalam gelas
|
Dilakukan
pengujian organoleptik pada minuman jahe (aroma, warna, rasa, dan penerimaan
keseluruhan)
|
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Data Pengamatan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai barikut:
kel
|
Nama
Minuman
|
Parameter
Organoleptik
|
|||
Warna
|
Aroma
|
Rasa
|
Penerimaan
|
||
1
|
Beras
kencur (1:1)
|
Coklat
muda
|
Khas
beras kencur
|
Sdkt
khas kencur
|
Kurang
suka
|
Beras
kencur (1:2)
|
Coklat
|
Lebih
khas kencur
|
Lebih
khas kencur
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1: 10)
|
Coklat
kemerahan
|
Khas
kunyit
|
Kurang
manis, sngt khas kunyit
|
Tidak
suka
|
|
Kunyit
asam
(1:5
)
|
Coklat
kemerahan
|
Khas
kunyit
|
Khas
kunyit
|
Tidak
suka
|
|
Jahe
(1:5)
|
Coklat
tua kemerahan
|
Khas
jahe
|
Sangat
pedas (khas jahe)
|
Tidak
suka
|
|
2
|
Beras
kencur (1:1)
|
Coklat
muda
|
Sedikit
khas kencur
|
Manis,
sdkt khas kencur
|
Suka
|
Beras
kencur (1:2)
|
Coklat
bening
|
Khas
beras kencur
|
Enak,
khas kencur
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1:10)
|
Kuning
kecoklatan
|
Khas
kunyit
|
Enak,
khas kunyit sdkt manis
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1:5)
|
Kuning
kental
|
Sangat
khas kunyit
|
Sangat
khas kunyit
|
Suka
|
|
Jahe
(1:5)
|
Coklat
bening
|
Sangat
khas jahe
|
Pedas,
sangat khas jahe
|
Agak
suka
|
|
3
|
Beras
kencur (1:1)
|
Coklat
muda
|
Sdkt
khas kencur
|
Manis
|
Suka
|
Beras
kencur (1:2)
|
Coklat
|
Tidak
khas kencur
|
Sdkt
manis, khas kencur
|
Tidak
suka
|
|
Kunyit
asam (1:10)
|
Coklat
muda
|
Khas
kunyit
|
Khas
kunyit
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1:5)
|
Coklat
tua
|
Sdkt
khas kunyit
|
Khas
kunyit
|
Suka
|
|
Jahe
(1:5)
|
Coklat
tua
|
Khas
jahe
|
Sangat
khas jahe
|
Tidak
suka
|
|
4
|
Beras
kencur (1:1)
|
Coklat
|
Khas
kencur
|
Sdkt
khas kencur
|
Tidak
suka
|
Beras
kencur (1:2)
|
Coklat
|
Khas
kencur
|
Agak
khas kencur, pedas
|
Tidak
suka
|
|
Kunyit
asam (1:10)
|
Coklat
kemerahan
|
Khas
kunyit
|
Agak
pedas, sdkt khas kunyit
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1:5)
|
Coklat
kemerhan
|
Sngt
khas kunyit
|
Sdkt
khas kunyit, manis
|
Suka
|
|
Jahe
(1:5)
|
Coklat
kemerahan
|
Khas
jahe
|
Pedas,
khas jahe
|
Tidak
suka
|
|
5
|
Beras
kencur (1:1)
|
Coklat
muda
|
Sdkt
khas kencur
|
Sdkt
khas kencur
|
Agak
suka
|
Beras
kencur (1:2)
|
Coklat
|
Sdkt
khas kencur
|
Sdkt
khas kencur/ agak hambar
|
Kurang
suka
|
|
Kunyit
asam (1:10)
|
Coklat
tua
|
Khas
kunyit
|
Manis,
khas kunyit
|
Suka
|
|
Kunyit
asam (1:5)
|
Coklat
kekuningan
|
Khas
kunyit
|
Manis,
lebih khas kunyit
|
Suka
|
|
Jahe
(1:5)
|
Coklat
tua
|
Khas
jahe
|
Sangat
pedas, khas jahe
|
Tidak
suka
|
B.
Pembahasan
Pembuatan
produk-produk minuman penyegar dari rimpang kencur, kunyit, dan jahe diduga
dapat memberikan efek menyegarkan bagi tubuh setelah melakukan aktivitas. Minuman
penyegar yang dibuat pada praktikum ini adalah minuman jamu beras kencur,
kunyit asam, dan minuman jahe. Pembuatan minuman-minuman tersebut apabila
langsung dikonsumsi rasanya kurang enak, untuk itu perlu ditambah dengan gula
merah sesuai selera. Penambahan gula merah pada minuman tersebut dapat
menghasilkan rasa yang lebih manis sehingga rasanya menjadi lebih nikmat. Minuman penyegar seperti jamu yang ditambah gula merah
juga dapat membantu menjaga kesehatan seperti halnya sebagai sumber energi. Selain
gula merah, pada pembuatan minuman kunyit asam dan minuman jahe juga dapat ditambah
dengan air jeruk nipis. Menurut Dewi (2014), air
dari buah jeruk nipis bisa digunakan untuk penyedap masakan, minuman, penyegar
dan bahkan bisa untuk bahan campuran jamu.
Praktikum
pengolahan rizoma untuk minuman penyegar ini dilakukan oleh 5 kelompok yang terdiri
dari kelompok 1 dan 2 yaitu beras kencur, kelompk 3 dan 4 yaitu kunyit asam,
dan kelompok 5 yaitu minuman jahe. Kelompok 1 membuat jamu beras kencur dengan
perbandingan beras:kencur yaitu 1:1, dan kelompok 2 membuat jamu beras kencur
dengan perbandingan beras:kencur yaitu 1:2. Kelompok 3 membuat jamu kunyit asam dengan perbandingan
kunyit:asam jawa yaitu 10:1, dan kelompok 4 membuat jamu kunyit asam dengan
perbandingan kunyit:asam jawa yaitu 5:1. Sedangkan kelompok 5 membuat minuman
jahe dengan perbandingan jahe dan air yaitu 1:5.
Pengolahan
minuman penyegar dapat dilakukan dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.
Proses pertama yaitu mengupas rimpang/ rizome dengan menggunakan pisau. Setelah
itu dicuci dengan air hingga bersih dan ditimbang kemudian disangrai selama ±
10 menit. Kemudian ditambah dengan air sesuai perlakuan dan diblender hingga
membentuk larutan. Filtrat dari larutan tersebut disaring dengan menggunakan
kasa dan saringan teh. Setelah itu didiamkan beberapa saat agar larutan
mengendap dan kemudian dituang di panci untuk dipanaskan/ direbus selama ± 5
menit. Pada saat perebusan, dapat ditambah gula merah dan air jeruk nipis
sesuai selera. Pada praktikum yang dilkakukan, setelah direbus minuman penyegar
didinginkan beberapa menit dan kemudian dituang dalam gelas. Kemudian beberapa
minuman penyegar tersebut diuji sifat organoleptiknya meliputi paramater warna,
aoma, rasa, dan penerimaan keseluruhan (kesukaan).
Berdasarkan
data pengamatan dari setiap kelompok dalam uji organoleptik menunjukkan hasil
pengamatan yang berbeda, yang disebabkan karena panca indra dari setiap panelis
dalam menguji berbeda-beda. Hal tersebut ditunjukkan oleh data pengamtan
parameter warna kunyit asam perlakuan ke-tiga oleh kelompok 1 dan 4 berwarna
cokelat kemerahan, kelompok 2 berwarna kuning kecokelatan, kelompok 3 berwarna
coklat muda, dan kelompok 5 berwarna coklat tua. Begitu juga untuk parameter
aroma kunyit asam pada perlakuan ke-empat, kelompok 1 dan 5 menilai bahwa
minuman tersebut beraroma khas kunyit, kelompok 2 dan 4 beraroma sangat khas
kunyit, dan kelompok 3 beraroma sedikit khas kunyit. Untuk parameter
organolpetik rasa kunyit asam pada perlakuan ke-3, kelompok 1 menilai bahwa
minuman kunyit asam tersebut memiliki rasa sangat khas kunyit, kelompok 3 dan 5
memiliki rasa khas kunyit. Berbeda dengan kelompok 2 dan 4 yang menilai bahwa
kunyit asam tersebut memiliki rasa sedikit khas kunyit.
Apabila
dilihat dari jumlah bahan kunyit yang digunakan yaitu untuk kelompok 3 bahan
kunyit yang digunakan lebih banyak dari kelompok 4. Perbandingan kunyit asam
untuk kelompok 3 yaitu 10:1 sedangkan perbandingan kunyit asam untuk kelompok 4
yaitu 5:1. Dari jumlah bahan kunyit tersebut sudah dapat diketahui bahwa
minuman kunyit asam perlakuan ke-tiga memiliki warna, aroma, dan rasa kunyit
yang lebih khas dibanding kunyit asam perlakuan ke-empat. Perbedaan hasil
pengujian organoleptik kunyit asam tersebut mungkin dapat disebabkan oleh
jumlah gula yang ditambahkan. Gula yang ditambahkan mungkin dapat memperngaruhi aroma dan rasa pada minuman,
yaitu membuat rasa minuman kunyit asam menjadi lebih manis. Semakin banyak gula
yang ditambahkan maka semakin manis minuman kunyit asam tersebut, dan aroma
kunyit menjadi bekurang.
Data
pengamatan uji organoleptik dari 5 kelompok penguji pada beras kencur, kunyit
asam, dan minuman jahe secara keseluruhan adalah sama. Jamu beras kencur (1:1)
untuk perlakuan pertama memiliki warna cokelat muda, aroma sedikit khas kencur,
rasa manis dan sedikit khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis. Pada jamu
beras kencur (1:2) untuk perlakuan ke-dua memiliki warna cokelat, aroma lebih
khas kencur, rasa sedikit manis dan khas kencur, dan umumnya agak disukai
panelis. Selanjutnya jamu kunyit asam (10:1) pada perlakuan ke-tiga memiliki
warna coklat kemerahan, aroma khas kunyit, rasa khas kunyit sedikit manis, dan
umumnya disukai panelis. Pada jamu kunyit asam (5:1) pada perlakuan ke-empat
memiliki warna cokelat kekuningan, aroma sedikit khas kunyit, rasa khas kunyit
dan manis, dan umumnya disukai panelis. Selanjutnya minuman jahe pada perlakuan
ke-lima memiliki warna cokelat tua, aroma khas jahe, rasa pedas dan khas jahe,
dan umumnya tidak disukai panelis.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Minuman
penyegar seperti jamu beras kencur, kunyit asam, dan minuman jahe berkhasiat
memberi efek menyegarkan bagi tubuh setelah beraktivitas.
2. Perbedaan
jumlah perbandingan (perlakuan) dari bahan rizome yang digunakan memiliki
pengaruh terhadap hasil uji organoleptik.
3. Jamu
beras kencur (1:1) memiliki warna cokelat muda, aroma sedikit khas kencur, rasa
manis dan sedikit khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis.
4. Jamu
beras kencur (1:2) memiliki warna cokelat, aroma lebih khas kencur, rasa
sedikit manis dan khas kencur, dan umumnya agak disukai panelis.
5. Jamu
kunyit asam (10:1) memiliki warna coklat kemerahan, aroma khas kunyit, rasa
khas kunyit sedikit manis, dan umumnya disukai panelis.
6. Jamu
kunyit asam (5:1) memiliki warna cokelat kekuningan, aroma sedikit khas kunyit,
rasa khas kunyit dan manis, dan umumnya disukai panelis.
7. Minuman
jahe memiliki warna cokelat tua, aroma khas jahe, rasa pedas dan khas jahe, dan
umumnya tidak disukai panelis.
8. Minuman
penyegar yang paling disukai panelis adalah kunyit asam, dan yang tidak disukai
panelis adalah minuman jahe.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustina, Putri.
2012. Ciri-ciri, Jenis dan Manfaat Kencur.
http://www.satwa.net/880/ciri-ciri-jenis-dan-manfaat-kencur.html. diakses pada
Selasa, 16 Juni 2015 pukul 20.00 WIB.
Dewi, putri. 2014. Sejuta manfaat jeruk nipis.
http://sejutamanfaatjeruknipis.blogspot.com/2013/10/manfaat-jeruk-nipis-untukkesehatan.html#sthash.9frDS26i.dpuf. diakses pada Rabu, 17 Juni 2015 pukul 16.00 WIB.
Pramana, Kiki I.,
2013. Manfaat
Khasiat Kencur Untuk Kesehatan Dan
Kecantikan. http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-khasiat-kencur-untuk-kesehatan.html. diakses pada
Selasa, 16 Juni 2015 pukul 20.00 WIB.
Pratiwi,
Hera. 2011. Makalah Rempah-Rempah dan Bahan Penyegar.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Rofiah, Siti. 2013. Proses
Produksi Jamu di PT. Jamu Air Mancur.
Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1. Purwokerto.
Taslim, Uyun. 2012.
Makalah Bahan Penyegar. Jurusan Gizi, Politeknik
Kesehatah
Kendari. Kendari.
Tien R. Muchtadi, Sugiyono, dan Fitriyono
Ayustaningwarno. 2010. Ilmu
Pengetahuan
Bahan Pangan. Alfabeta CV. Bogor.
Septiatin, Atin. 2008. Manfaat Jamu Kunyit
Asam Tradisional Bagi
Kesehatan. Yrama Widya. Bandung.
LAMPIRAN
Kelompok 5 (Pembuatan Minuman Jahe)
Gambar 1. bahan (rimpang jahe, jeruk nipis,
dan gula merah)
Gambar 2. proses
pengupasan kulit, pencucian, dan pengirisan rimpang jahe.
Gambar 3. Proses
penimbangan jahe Gambar 4.
Proses penyangraian jahe
Gambar 5. Proses pemblenderan jahe Gambar 6. Proses
penyaringan larutan jahe
Gambar 7. Jahe yang telah
disaring Gambar 8. Proses
pencucian alat
Gambar 9. Larutan jahe dan ampas jahe yang telah dipisahkan
Gambar 10.
Proses pengirisan gula merah Gambar
11. Proses penuangan larutan jahe kedalam panci melalui kertas saring
Gambar 12. Proses perebusan Gambar
13. Minuman jahe yang siap untuk
larutan jahe. diuji
organoleptik.
Play Blackjack at a Casino! - Microgaming - Microgaming
BalasHapusA classic card bsjeon.net game is a thrilling and engaging 1xbet login blackjack game at Microgaming. goyangfc.com This fun 토토 game casinosites.one is now available for your device!